*ILUSTRASI :
“Saya
adalah karyawan pada sebuah BUMN dengan gaji Rp 2 juta/bulan. Persiapan
apa saja yang harus disiapkan bagi pemula seperti saya yang ingin
membuka bisnis sampingan. Sebaiknya, usaha apa yang bisa saya lakukan
sebab waktu saya juga banyak tersita di kantor. Kemudian untuk
mengumpulkan modal berapa besar dana yang aman yang bisa saya sisihkan
dari penghasilan tiap bulan? Lebih baik mana antara meminjam kredit
lunak ke bank guna menambah modal atau menabung modal dari gaji pokok
tiap bulan?”
—————
Untuk
seorang karyawan seperti Anda, tentunya wajar sekali jika Anda ingin
memilih jenis usaha yang tidak terlalu banyak menyita waktu mengingat
kesibukan di kantor. Oleh karena itudisarankan agar Anda
mempertimbangkan 3 hal dalam mencari jenis usaha yang akan dijalankan.
Pertama,
pastikan Anda memiliki orang kepercayaan untuk menjalankan usaha Anda.
Jika Anda sudah berkeluarga, tentunya bisa mulai dikerjakan oleh istri
Anda sebelum merekrut karyawan nantinya. Tapi jika belum, maka Anda bisa
mulai dari lingkaran keluarga, tetangga, sampai dengan sahabat dekat.
Sehingga peran Anda nantinya lebih sebagai pengawas saja. Usaha yang
bisa dijalankan dan diawasi dengan mudah adalah usaha jual beli seperti
toko, kios, gerobak asongan, atau mini market.
Kedua,
Anda bisa pilih usaha yang dijalankan di luar jam kerja. Alias di waktu
malam hari atau akhir pekan. Usaha yang biasa dijalankan malam
hari saja adalah usaha makanan. Bisa dalam bentuk warung tenda di
pinggir jalan, café depan rumah, sampai dengan restoran yang hanya
menyediakan makanan malam. Sedangkan usaha yang dijalankan di akhir
pekan adalah usaha yang cukup fleksibel seperti usaha jasa. Misalnya
usaha konsultan pajak dan pembukuan untuk usaha kecil, arsitek, dan
lain-lainnya.
Ketiga,
Anda bisa menjalankan usaha secara tidak konvensional. Artinya bukan
usaha yang membutuhkan lokasi atau proses seperti usaha yang selama ini
ada. Misalnya, Anda menjalankan usaha melalui internet atau handphone
Anda. Sehingga tetap bisa dilakukan atau dikontrol secara langsung
sambil bekerja di kantor. Misalnya saja penjualan pulsa dengan
menggunakan handphone, internet marketing, atau webstore dari komputer, dan lain sebagainya.
Sekarang,
mengenai permodalannya. Untuk menjalankan usaha pertama kalinya, saya
lebih sarankan agar Anda menggunakan modal sendiri. Sampai beberapa
persen dari penghasilan bisa disisihkan untuk modal? Tentu Anda sendiri
yang bisa menilai seberapa aman rasio tabungan Anda dari penghasilan.
Biasanya, seorang bujangan yang belum punya kredit rumah atau mobil bisa
saving sampai 40% dari penghasilannya. Tapi paling minimal, walaupun sudah berkeluarga dan banyak anak, tetap disarankan bisa saving setidaknya 10% dari penghasilan. Dari situlah Anda bisa mengumpulkan modal usaha Anda.
Sedangkan
jika usahanya sudah berkembang makin pesat, tentunya membutuhkan
tambahan modal. Seberapa besar dan kapan tambahan modal ini diperlukan
tentunya harus disesuaikan dengan kondisi perkembangan usaha Anda. Jika
masih bisa ditanggulangi dengan modal sendiri, Anda bisa manfaatkan
keuntungan usaha ditambah surplus gaji Anda. Sedapat mungkin jangan
gunakan keuntungan usaha selama Anda masih punya gaji dari bekerja.
Putarkan kembali keuntungan usaha untuk mempercepat laju usaha Anda.
Tapi jika perlu dana lebih cepat lagi untuk berkembang, Anda bisa
manfaatkan juga pinjaman dari bank.
Nah,
untuk Anda, dengan jumlah gaji Rp 2 juta/bulan maka penghasilan yang
bisa disisihkan per bulan yaitu sebesar Rp 500 ribu atau antara 25%
hingga 30%. Dalam setahun modal yang terkumpul mencapai Rp 6 juta.
Dilihat dari besaran modal usaha maka carilah usaha dalam bidang jasa
sesuai keahlian dan biasanya bersifat freelance atau bisa juga
usaha jual beli makanan serta usaha kios kelontong yang tentu saja bisa
dijadikan sebagai usaha sampingan bersama istri Anda.
Ketiga
jenis usaha ini kalau bisa dilakukan di depan rumah. Selain lebih murah
karena bebas biaya sewa tempat juga lebih efisien dari segi pengawasan.
Kemudian, jika Anda ingin memperbesar modal usaha, dengan modal usaha
yang telah Anda miliki sebesar Rp 6 juta tersebut Anda bisa mengajukan
kredit ke bank untuk modal pinjaman Rp 10 juta selama 2 tahun setiap
bulan dengan cicilan sebesar Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu. Agar usaha
Anda bisa fokus, usahakan jangan bebani usaha untuk membayar cicilan
bank hingga mencapai BEP. Toh, Anda bisa menggunakan uang gaji Anda
untuk menutupnya.
Ahmad Gozali.
Perencana Keuangan
Email: gozali@perencanakeuangan.com
Sumber: Peluang Usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar